Senin, 24 Februari 2014

English For Young Learners

Diposting oleh Anonim di 02.24

Okay kali ini tulisan tulisan di blog mulai agak ga konsisten. Kemarin, judul sama isi blog pake bahasa inggris full, sekarang judul sama isi kok bahasa gak sama. Mohon dimaafkan ya Dreamers, soalnya lagi males. Eh, jangan salah, bukan males nulisnya lho... tapi males aja mikir bahasa inggrisnya. (weew, sama aja ya?) haha. Eh, tapi ini Anja nulis jam 11 malem lho, cuma mau share apa itu EYL (English for Young Learners). So, baca nih baik2, sapa tau bermanfaat terutama buat kalian yg pengen jadi guru.

Okay, serius nih ya... EHEM!!! EYL (dibaca: ii wai el) itu salah satu mata kuliah pilihan yg ada di jurusanKU: Pendidikan Bahasa Inggris/FKIP, Univ. Muhammadiyah Malang. Diambil oleh mahasiswa semester 6 dan 7. Jadi kalo semester 6 itu masih EYL 1, kalo semester 7 ya EYL 2. Belajar apa sih? garis besarnya sih kita belajar dan praktekkin teknik dan strategi pengajaran materi bahasa inggris untuk siswa siswi kelas 1-6 SD. "OH..............!". Kebetulan dosenku untuk matkul ini adalah tidak lain dan bjkan yg lain Ibu Rina. Best of The Best. Beliau ini sudah berpengalaman kalo mengenai praktik EYL, beliau pernah mengajar dan kuliah di Thailand juga. Hmmm... (aku mau nyusul.. amin)

Lanjuuuut, mata kuliah ini meliputi: belajar membuat rencana pembelajaran, praktek, dan teknik2 menyenangkan dan modern mengajarkan bahasa inggris sebagai bahasa asing ke siswa SD. Aku bilang modern kenapa,, soalnya cara mengajarkannya ga "usang" tapi seruu banget lho. Kita sebagai calon guru dituntut untuk dapat menguasai penggunaan media belajar, teknologi, dan perangkat belajar secara efektif dan efisien. Beda ga seperti dulu yang guru cuma duduk, nulis dipapan, trus nerangin, ngasih soal, duduk lagi. Kalo yang ini, kita diajarin kreatif lhoo.

Dari sini aja, aku nyadar lho profesi guru itu ga gampang. Nah, di bahasa inggris itu khan ada beberapa skill/kemampuan yg hrus dikuasai seperti Reading, Listening, Writing, Speaking, Vocabulary. Nah tiap skill ini membutuhkan treatment yg berbeda pula. Oleh karena itu tidak mudah membuat rencana pembelajarannya.

Sekarang bayangkan, contohnya begini: Saya akan mengajar siswa kelas 4, dengan Tema: Buah buahan. Dan saya ingin meningkatkan skill siswa dalam berbicara (Speaking). Nah, tugas kami adalah membuat rentetan rencana kegiatan atau langkah yg harus dilaksanakan dikelas nanti. Ibu Rina mengajarkan 3P (Presentation, Practice, and Production). Kata beliau, Tiga langkah ini adalah kunci dalam mengajar yg bisa diterapkan di mata pelajaran yg lain, bukan cuman bahasa Inggris saja lho. Presentation: adalah tahap perkenalan siswa mengenai topik belajar. Contoh, mengenalkan vocabulary, atau contoh2 kalimat, atau video mengenai buah-buahan misalnya, atau menyanyikan lagu bertemakan buah. dll. Setelah itu, beralih ke Practice, adalah mengenalkan format kalimat, atau contoh penggunaan kosakata sebelumnya pada kalimat atau situasi tertentu. Contoh: guru akan memberikan contoh soal2 dan dikerjakan bersama sama, atau games. Yang terakhir, Production. Setelah siswa mulsi paham dengan pola dan paham kosakata, saatnya guru memberikan tugas atau aktivitas yg bisa dikerjakan oleh siswa sendiri. Bisa individual, atau grup. Contohnya, guru memberikan tugas seperti menbuat karya tulis pendek, atau menceritakan apa buah favoritnya di depan kelas, beserta menjelaskan ciri2 buah. Yang jelas, setiap tahap diatas, guru berhak memberikan satu atau lebih dua aktivitas agar siswa menjadi lebih paham.

Dengan 3P, pembuatan rencana pembelajaran menjadi lebih ringkas dan mudah dipahami oleh guru juga.

Nah, dalam kelas EYL 1. Mahasiswa masih belum dapat mempraktekkan Lesson Plan/Rencana pembalajaran ke dalam kelas sebenarnya. Kami mempraktekkannya di dalam kelas dengan mahasiswa/teman kelas sendiri sebagai murid. Selain untuk melatih kepercayaan diri, dan membiasakan diri dengan alur pembelajaran, hal ini juga dikarenakan belum adanya siswa siswi SD yang direkrut. (Ada cerita di blog ini tentang prekrutan murid EYL) Praktek yang sebenernya akan dilaksanakan pada EYL 2, di semester 7.

Sejauh ini ilmu yang aku dapatkan di kelas EYL sangat signifikan. Di EYL, kita diajarkan hal hal kecil tapi penting seperti bagaimana cara berpakaian, memberi salam, memberikan perintah, games, dan manajemen kelas. Hal hal seperti ini memang butuh banyak latihan dan pembiasaan, tapi aku yakin, dengan kerja keras dan kemauan  kuat untuk belajar, siapapun pasti bisa. Yang terpenting, mental dan kepercayaan diri harus ada dan dibangun mulai sekarang.

Jujur, selama di kelas EYL, melihat teman2 yang lain sedang praktek di kelas, dan saya sebagai murid, terkadang cela dan kesalahanpun sering terjadi dan kita sendiri sebagai mahasiswa selalau suka berkomentar, tetapi setelah kita mencoba mempraktikkan sebagai guru di dalam kelas itu tidaklah mudah. Grogi, lupa materi, sampai salah menjelaskan, dan gagap terkadang masih kita alami. Benar, kami melihat bahwa proses itu sangat penting. Proses itu adalah upaya kita dalam belajar. Sejak saat itu juga, saya sadar akan jasa baik guru2 saya di TK-hingga KULIAH ini sangat besar. Terima Kasih

0 komentar:

Posting Komentar

 

Anja's Drawing & Stuff Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Make Money from Zazzle|web hosting